Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia
yang terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin.Provinsi ini mempunyai 11 kabupaten dan 2 kota. DPRD Kalimantan Selatan dengan surat keputusan No. 2 Tahun 1989 tanggal 31 Mei 1989 menetapkan 14 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan. Tanggal 14 Agustus 1950 melalui Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950, merupakan tanggal dibentuknya provinsi Kalimantan, setelah pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS), dengan gubernur Dokter Moerjani. Penduduk Kalimantan Selatan berjumlah 3.626.616 jiwa (2010).
Kondisi
dan sumber daya alam
Geografi
Secara geografis, Kalimantan Selatan
berada di bagian tenggara pulau Kalimantan, memiliki kawasan dataran rendah di
bagian barat dan pantai timur, serta dataran tinggi yang dibentuk oleh
Pegunungan Meratus di tengah.
Keanekaragaman
hayati
Kalimantan Selatan terdiri atas dua
ciri geografi utama, yakni dataran rendah dan dataran tinggi. Kawasan dataran
rendah kebanyakan berupa lahan gambut hingga rawa-rawa sehingga kaya akan
sumber keanekaragaman hayati satwa air tawar. Kawasan dataran tinggi sebagian
masih merupakan hutan tropis alami dan dilindungi oleh pemerintah.
Sumber
Daya Alam
Kehutanan: Hutan Tetap (139.315 ha),
Hutan Produksi (1.325.024 ha), Hutan Lindung (139.315 ha), Hutan Konvensi
(348.919 ha) Perkebunan: Perkebunan Negara (229.541 ha) Bahan Galian: batu
bara, minyak, pasir kwarsa, biji besi, dll[6]
Kependudukan
Suku
bangsa
4.
Suku Bukit, di daerah Dayak
Pitap, Haruyan
Dayak, Loksado, Harakit, Paramasan,
Bajuin, Riam
Adungan, Sampanahan, Hampang, Bangkalan
Dayak
7.
Suku Maanyan,
di daerah Maanyan Warukin, Maanyan Pasar
Panas, Maanyan Juai (Dayak
Balangan), Dayak
Samihim
Selain ke-16 suku tersebut, terdapat
juga Suku Bali
(di desa Barambai, Sari
Utama), Suku Sunda,
dan suku asal NTB dan NTT di Unit Pemukiman Transmigrasi.
Suku Bangsa di Kalimantan Selatan
(dalam sensus belum disebutkan beberapa suku kecil yang merupakan penduduk
asli), yaitu:[9]
Nomor
|
Suku
Bangsa
|
Jumlah
|
Konsentrasi
|
1
|
2.271.586
|
76,34%
|
|
2
|
391.030
|
13,14%
|
|
3
|
73.037
|
2,45%
|
|
4
|
36.334
|
1,22%
|
|
5
|
Suku Bukit
(Dayak Meratus)
|
35.838
|
1,20%
|
6
|
29.322
|
0,99%
|
|
7
|
Suku Bakumpai (Dayak Bakumpai)
|
20.609
|
0,69%
|
8
|
18.519
|
0,62%
|
|
9
|
1.113
|
0,04%
|
|
10
|
989
|
0,03%
|
|
11
|
196
|
0,01%
|
|
12
|
Suku-suku lainnya
|
96.867
|
3,26%
|
Kelompok etnik berdasarkan urutan
keberadaannya di Kalimantan Selatan adalah:
3.
Suku Dayak Bukit
4.
Suku Banjar (1526)
5.
Suku Bajau, Suku Bugis (1750) dan
Suku Mandar
6.
Suku Jawa dan Suku Madura
Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam
keseharian adalah bahasa daerah, yakni bahasa Banjar
yang memiliki dua dialek besar, yakni dialek Banjar Kuala dan dialek Banjar
Hulu. Di kawasan Pegunungan Meratus, dituturkan bahasa-bahasa dari rumpun
Dayak, seperti bahasa Dusun Deyah, bahasa Maanyan, dan bahasa Bukit.
Agama
Mayoritas penduduk Kalimantan
Selatan beragama Islam. Suku Banjar yang mendiami sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan
menganut Agama Islam, demikian pula Suku Dayak Bakumpai di daerah aliran Sungai Barito. Suku Bukit
di kawasan Pegunungan Meratus umumnya masih mempertahankan Kepercayaan Kaharingan
dan sebagian lainnya menganut Agama Kristen. Suku Dayak Maanyan Warukin di Kabupaten Tabalong dan Samihim di Kabupaten Kotabaru mayoritas beragama Kristen, sementara Suku Dayak Dusun
Balangan di
Kecamatan Halong menganut
agama Buddha.
Pemerintahan
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar
Gubernur Kalimantan Selatan dan Daftar
kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan
Daftar
Kabupaten dan Kota
Kantor Gubernur Kalimantan Selatan
dengan motif Rumah Bubungan Tinggi. Kawasan ini dahulu lokasi rumah Residen Belanda yang
dinamakan Kampung Amerongan
No.
|
Kabupaten/Kota
|
Ibu
kota
|
Jumlah
Kecamatan
|
Jumlah
Desa
|
1
|
Paringin
|
8
|
152
|
|
2
|
Martapura
|
19
|
288
|
|
3
|
Marabahan
|
17
|
200
|
|
4
|
Kandangan
|
11
|
148
|
|
5
|
Barabai
|
11
|
169
|
|
6
|
Amuntai
|
10
|
219
|
|
7
|
Kotabaru
|
20
|
197
|
|
8
|
Tanjung
|
12
|
131
|
|
9
|
Batulicin
|
10
|
135
|
|
10
|
Pelaihari
|
11
|
135
|
|
11
|
Rantau
|
12
|
131
|
|
12
|
Banjarbaru Kota
|
5
|
50
|
|
13
|
Banjarmasin
|
5
|
20
|
Kantor Gubernur Kalimantan Selatan
dengan motif Rumah Bubungan Tinggi. Pada jalan raya di depannya terletak tugu batu 0 km
Banjarmasin
Kantor Residen Belanda di Kampung
Amerong (sekarang lokasi Kantor Gubernur Kalsel)
Provinsi Kalimantan Selatan dipimpin
oleh seorang gubernur yang dipilih dalam pemilihan secara langsung bersama dengan
wakilnya untuk masa jabatan 5 tahun. Gubernur selain sebagai pemerintah daerah
juga berperan sebagai perwakilan atau perpanjangan tangan pemerintah pusat di
wilayah provinsi yang kewenangannya diatur dalam Undang-undang
nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2010.
Sementara hubungan pemerintah
provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota bukan subordinat, masing-masing
pemerintahan daerah tersebut mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
Daftar
gubernur
Mulai dari 1945-1957 gubernur
mengepalai provinsi Kalimantan
No.
|
Foto
|
Nama
|
Dari
|
Sampai
|
Keterangan
|
1.
|
1950
|
|
|||
2.
|
dr.
Moerdjani
|
1953
|
|
||
3.
|
-
|
1955
|
|
||
4.
|
Raden
Tumenggung Arya Milono
|
1955
|
1957
|
|
Selanjutnya tahun 1957 provinsi Kalimantan diwarisi oleh Provinsi Kalimantan Selatan yang tetap beribukota di Banjarmasin.
No
|
Foto
|
Nama
|
Mulai
Jabatan
|
Akhir
Jabatan
|
Keterangan
|
1.
|
1959
|
|
|||
2.
|
1963
|
|
|||
3.
|
1963
|
|
|||
4.
|
1963
|
1968
|
|
||
5.
|
1970
|
||||
6.
|
1980
|
|
|||
7.
|
1984
|
|
|||
8.
|
1995
|
|
|||
9.
|
2000
|
|
|||
10.
|
Maret
2005
|
|
|||
11.
|
Maret
2005
|
5
Agustus 2005
|
Penjabat
Gubernur
|
||
12.
|
periode
pertama
|
||||
sekarang
|
periode
kedua
|
Perwakilan
Berdasarkan Pemilu Legislatif 2009, Kalimantan Selatan mengirimkan 11 wakil ke DPR RI dari dua daerah pemilihan dan empat wakil ke DPD. Sedangkan untuk DPRD Kalimantan Selatan tersusun dari perwakilan sepuluh partai, dengan perincian sebagai berikut:
Pendidikan
Perekonomian
Tenaga
kerja
Sektor pertanian merupakan sektor
yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Pada bulan Februari 2012 tercatat
sebanyak 38,20 persen tenaga kerja diserap sektor pertanian. Sektor perdagangan
adalah sektor kedua terbesar dalam penyerapan tenaga kerja, yaitu sebesar 20,59
persen. Status pekerja di Kalimantan Selatan masih didominasi oleh pekerja yang
bekerja di sektor informal. Pada Februari 2012 sebanyak 63,20 persen adalah
pekerja di sektor informal. Sebagian besar dari pekerja tersebut berstatus
berusaha sendiri (19,66 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap (18,92
persen) serta pekerja bebas dan pekerja tak dibayar (24,61 persen). Pekerja di
sektor formal tercatat sebanyak 36,80 persen yaitu terdiri dari pekerja dengan
status buruh/karyawan (33,35 persen) dan status berusaha dibantu dengan buruh
tetap (3,45 persen).[16]
Pertanian
& Perkebunan
Kelapa, Padi, Kelapa Sawit, Langsat,
Karet, dan lain-lain.
Industri
Industri di Kalimantan Selatan didominasi
oleh industri manufaktur mikro dan kecil, disusul oleh industri manufaktur
besar dan sedang.[17]
Sampai pada tahun 2010, jumlah unit usaha berjumlah 60.432 unit, meningkat
10,92% dibandingkan pada tahun 2009.[18]
Jasa
Pertambangan
Batu Bara, Biji Besi, Minyak
Ekspor
& Impor
Keuangan
& Perbankan
Ditinjau kinerjanya pada tahun 2009,
perbankan di Kalimantan Selatan mencatat pertumbuhan yang lebih rendah
dibandingkan tahun sebelumnya sebagai imbas krisis finansial global. Namun
demikian beberapa indikator masih mencatat pertumbuhan yang positif. Volume
usaha perbankan (asset) Kalsel tumbuh 13,3% dari akhir tahun 2008 sehingga
mencapai Rp21,24 triliun. Pertumbuhan asset ini terutama ditopang oleh
pertumbuhan kredit dan DPK.
Dana masyarakat yang dihimpun
perbankan Kalsel pada akhir tahun 2009 mencapai Rp18,33 triliun atau tumbuh 13%
(y-o-y). seluruh jenis rekening dalam bentuk giro, tabungan, maupun deposito
menunjukkan pertumbuhan yang positif yakni masing-masing sebesar 10,51%
(y-o-y), 17% (y-o-y), dan 5,86% (y-o-y).
Sementara itu dari sisi penyaluran
kredit, pada akhir Desember 2009 jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp13,95
triliun atau tumbuh 16% (y-o-y). pertumbuhan kredit ini terutama ditopang oleh
kredit konsumsi dan kredit investasi yang tumbuh cukup tinggi yakni sebesar
24,81% (y-o-y) dan 30,42% (y-o-y).
Dengan perkembangan tersebut, fungsi
intermediasi perbankan yang dicerminkan oleh rasio LDR (Loan to Deposit Ratio)
pada tahun 2009 menunjukkan peningkatan yaitu dari 74% di tahun 2008 menjadi
75,7%. Sementara itu, berkat kerja keras semua pihak yang berwenang, resiko
kredit di tahun 2009 terjaga pada level yang aman yakni dengan rasio NPL
sebesar 2,14% lebih rendah dari rasio NPL pada akhir tahun 2008 yang mencapai
4,76%.[19]
Transportasi
Pariwisata
dan peninggalan sejarah
Banjarmasin
- Komplek Makam Sultan Suriansyah
- Komplek Makam Pangeran Antasari
- Masjid Sultan Suriansyah
- Pasar Terapung Muara Kuin
- Festival Nanang dan Galuh Banjar
- Museum Wasaka
- Kubah Surgi Mufti
- Makam Ratu Zaleha
Banjarbaru
Banjar
- Pusat Penjualan Batu Permata Cahaya Bumi Selamat Martapura
- Pasar Terapung Lok Baintan
- Makam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary Kelampaian
- Taman Hutan Raya Sultan Adam Mandiangin
- Lembah Kahung
- Rumah Bubungan Tinggi Teluk Selong Ulu di Teluk Selong Ulu, Martapura Barat, Banjar
- Rumah Gajah Baliku Teluk Selong Ulu di Teluk Selong, Martapura, Banjar.
- Rumah Balai Bini Desa Teluk Selong Ulu di desa Teluk Selong Ulu, Martapura, Banjar.
- Rumah Palimbangan Desa Pasayangan di Pasayangan, Martapura, Banjar.
- Makam Datu Ambulung di Martapura, Banjar.
- Masjid Jami Sungai Batang di Martapura, Banjar
- Monumen ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan di Gambut, Banjar
- Makam Sultan Adam di Kelurahan Jawa Martapura, Banjar
- Makam Sultan Inayatullah di Kampung Keraton Martapura, Banjar
- Makam Sultan Sulaiman Saidullah di Desa Lihung, Karang Intan, Banjar
Barito
Kuala
- Jembatan Barito
- Jembatan Rumpiang
- Pulau Kembang
- Pulau Kaget
- Makam Haji Japeri
- Makam Panglima Wangkang di Marabahan, Barito Kuala
- Rumah Bulat (Rumah Joglo Desa Penghulu) di desa Penghulu, Marabahan, Barito Kuala
- Rumah Gajah Baliku Desa Penghulu
- Makam Datuk Aminin
Hulu
Sungai Selatan
- Loksado (Wisata Alam Pegunungan dan Arung Jeram Balanting Paring (Bamboo Rafting), Balian)
- Masjid Su'ada di Wasah Hilir
- Benteng Gunung Madang, di Sei Madang
- Makam Haji Saadudin di Taniran
- Makam Datu Patinggi Mandapai
- Makam Tumpang Talu
- Gedung Musyawaratutthalibin di Simpur
- Rumah Bubungan Tinggi Desa Tibung di Kandangan
- Rumah Bubungan Tinggi Desa Baruh Kambang di Negara, Daha Selatan
- Rumah Bubungan Tinggi Desa Habirau di Daha Selatan
- Rumah Perjuangan di Karang Jawa, Kandangan
- Rumah Perjuangan di Durian Rabung
- Rumah Bersejarah di Simpur
- Monumen 17 Mei di Niih
- Tanuhi (Kolam Renang dan Pemandian Air Panas Alami)
Hulu
Sungai Tengah
Hulu
Sungai Utara
- Candi Agung Amuntai di Paliwara
- Masjid Jami Sungai Banar
- Masjid Jami Assuhada
- Masjid Basar Pandulangan
Tapin
- Goa Batu Hapu
- Candi Laras di Kecamatan Candi Laras Selatan
- Masjid Al-Mukarromah di Banua Halat Kiri, Tapin
- Makam Datu Sanggul di Tatakan
- Masjid Gadung Keramat
- Rumah Bubungan Tinggi Desa Lawahan
Kotabaru
- Gunung Bamega
- Makam Ratu Intan di Bakau, Pamukan Utara, Kotabaru
- Kompleks Makam Raja-raja Kotabaru di Pulau Laut Utara
Tanah
Laut
- Gunung Kayangan
- Pantai Takisung
- Pantai Swarangan
- Pantai Batakan
- Benteng Tabanio
- Makam Keramat Istana
- Makam Datu Ingsat
Tanah
Bumbu
Tabalong
- Masjid Pusaka dan Makam Penghulu Rasyid di Banua Lawas
- Makam Gusti Buasan di Tabalong
- Masjid Jami Puain Kanan di Tanta
- Goa Babi di Desa Randu, Muara Uya
- Makam Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari di Kelua
Olahraga
Musik
Tarian
tradisional
Secara garis besar seni tari dari
Kalimantan Selatan adalah dari adat budaya etnis Banjar dan etnis Dayak. Tari
Banjar berkembang sejak masa Kesultanan Banjar dan dipengaruhi oleh budaya Jawa
dan Melayu, misalnya Tari Japin dan Tari Baksa Kembang.
Rumah
Adat
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Rumah Banjar
Rumat adat Kalimantan Selatan,
khususnya dari etnis Banjar adalah Rumah Banjar
dan ikon utamanya adalah Bubungan Tinggi.
Makanan
dan Minuman
Setiap kawasan di Kalimantan
Selatan, memiliki makanan sebagai ciri-ciri khas daerah, seperti daerah Hulu Sungai Selatan dengan dodol kandangan-nya, Barabai dengan
apam dan kacang jaruk, Amuntai dengan kuliner dari daging itik, dan Binuang dengan
olahan pisang sale yang disebut rimpi, Soto Banjar, Sate Itik, Nasi
Kuning, dan lain-lain.
Pers
dan media
Bahasa
Daerah
- Bahasa Melayu Lokal:
- Bahasa Banjar (bjn)
- Dialek Banjar Hulu
- Dialek Banjar Kuala
- Bahasa Barangas)
- Bahasa Melayu Bukit (bvu)
- Bahasa Barito
- Barito Barat
- Barito Barat bagian Selatan:
- Bahasa Bakumpai (bkr)
- Barito Timur
- Barito Timur bagian Utara:
- Barito Timur bagian Tengah dan Selatan
- Bagian Tengah:
- Bahasa Dusun Deyah (dun)
- Bagian Selatan:
- Bahasa Maanyan (mhy)
Daerah
Pemilihan DPR RI 2009
Daerah Pemilihan DPR RI tahun 2009
(Bahasa Melayu: Kawasan Parlemen) adalah:
Daerah
Pemilihan
|
Nama
|
Jumlah
kursi
|
Kalimantan Selatan 1
|
6
kursi
|
|
Kalimantan Selatan 2
|
5
kursi
|
1.
Kalimantan Selatan 1: Banjar, Barito
Kuala, Tapin, Tabalong, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai
Utara
2.
Kalimantan Selatan 2: Kota
Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru
Dewan
Perwakilan Daerah
Anggota Dewan Perwakilan Daerah yang
berasal dari Kalimantan Selatan adalah:
Daerah
Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan 2009
Daerah Pemilihan DPRD Kalimantan
Selatan (Bahasa Melayu: Dewan Undangan Negeri) adalah:
Nomor
|
Daerah
|
Jumlah
kursi
|
Kalimantan Selatan 1
|
Banjarmasin
|
10
kursi
|
Kalimantan Selatan 2
|
Banjar, Banjarbaru
|
10
kursi
|
Kalimantan Selatan 3
|
Barito Kuala
|
5
kursi
|
Kalimantan Selatan 4
|
Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu
Sungai Tengah
|
10
kursi
|
Kalimantan Selatan 5
|
Hulu Sungai Utara, Balangan,
Tabalong
|
8
kursi
|
Kalimantan Selatan 6
|
Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru
|
12
kursi
|
Seni
dan Budaya
Gedung Sultan Suriansyah tempat
pementasan budaya Kal-Sel.
Seni
Karawitan
7.
Musik
Salung
8.
Musik
Suling
Teater
tradisional dan wayang
- Mamanda (teater tradisional suku Banjar)
- Lamut (suku Banjar)
- Madihin (suku Banjar)
- Wayang Kulit Banjar (suku Banjar)
- Wayang Gung (wayang orang suku Banjar)
- Balian(suku Dayak Bukit)
Tarian
Tarian suku Banjar:
- Baksa Kambang
- Radap Rahayu
- Kuda Gepang
- Tarian suku Banjar lainnya
Tarian suku Dayak Bukit:
- Tari Tandik Balian
- Tari Babangsai (tarian ritual, penari wanita)
- Tari Kanjar (tarian ritual, penari pria)
Lagu
Lagu Daerah suku Banjar antara lain:
Rumah
Adat
- Rumah Adat Suku Banjar disebut Rumah Bubungan Tinggi
- Rumah Adat Suku Dayak Bukit disebut Balai
Pakaian
Adat
Lihat pula: Busana Pengantin Banjar
- Pakaian Pengantin Suku Banjar ada 4 jenis, yaitu:
- Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut
- Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari
- Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan
- Pangantin Babaju Kubaya Panjang
The TIN AT WE'VE HABANERO AT WE'VE HABANERO
ReplyDeleteWeighing in at citizen super titanium armor around a titanium plate flat iron 2.5-million pound TIN, it blue titanium cerakote means we have created the perfect titanium 170 welder space titanium grey for our unique and delicious pork chops.